“Situ ok, gue juga ok”, “Oelek Boeloe”, “Ngeselin” dan bermacam stiker terpampang di seluruh bagian mobil. Kalaulah ada tempat yan kosong di bodi mobil, disana pasti juga akan diisi stiker entah apa pula lagi tulisannya.
Bukan tanpa sengaja setiap angkot di Kota Padang memajang stiker di hampir setiap bagian mobil. Tujuannya satu, agar kelihatan nyentrik dan di anggap gaul.
Kalau sudah begitu, yang naik juga banyak. Harapannnya, aneka aksesoris yang menempel itu menjadi dayatarik bagi calon penumpang.
Memandang lalu lintas di Kota Padang, angkot berkeliaran seperti binatang liar. Sesuka mereka meliak-liuk di jalanan. Mau memepet pengendara lain, menerobos lampu merah, sudah bukan asing lagi bagi pengemudi angkot. Terkadang mereka seperti layaknya pembalap. Memacu kendaraannya kencang-kencang, begitu melihat ada orang berdiri di pinggir jalan, tiba-tiba berhenti mendadak. Langsung main tuduh kalau itu calon penumpang. Padahal orang yang berdiri di pingir jalan itu belum tentu penumpang. Mungkin saja, orang itu hendak menyeberang, menunggui warung (kalau PKL), mau kencing atau lainnya. Lanjutkan membaca ‘Angkot Ikut Reli’
Komentar Terbaru