Tawuran alias cakak banyak masih mewarnai hingar-bingar kehidupan pelajar di Indonesia. Tidak terkecuali di Padang atau daerah lain di Sumatra Barat. Tawuran ini seperti menjadi budaya.
Usia para pelajar memang tergolong muda, rapuh dan emosional. Ibarat tanaman, seperti tunas yang tengah tumbuh. Kalau tidak awas, tunas itu bakal layuh sebelum berkembang. Tidak menjadi sebelum tumbuh, mati di tengah jalan.
Sudah jelas, akibat pelajar yang cakak banyak ini menimbulkan dampak yang tidak baik. Bagi mereka sendiri, tawuran semakin memperburuk masalah. Hari ini tawuran, esok lusanya tentu ada lagi balas dendam. Sehingga persoalan tidak pernah selesai. Kalaupun sampai ke polisi, itu tidak mengurangi niat mereka untuk berkelahi. Tidak memundurkan atau menciutkan nyali. Lanjutkan membaca ‘Suruh Jadi Petinju’
Komentar Terbaru